memancing para ilmuwan terus mendalami dan mengulik peristiwa tersebut.
seperti kawah atau serpihan luar angkasa, Jejaknya adalah reruntuhan pepohonan hutan yang hangus. Minimnya bukti-bukti lain, Ledakan Tunguska hingga saat ini masih menjadi misteri.
perdebatan dan bantahan muncul terutama dari penelitian yang mencocokkan bahwa tanggal pembentukan danau lebih tua dari peristiwa Ledakan Tunguska. Namun, pernah disebut-sebut sebagai kawah hasil ledakan tersebut. terletak di sekitar Sungai Podkamennaya Tunguska, Danau Cheko,
lalu melepaskan energi yang meluluhlantakkan daratan Bumi. asteroid itu terpecah dan musnah menjadi ledakan dahsyat, di ketinggian 8,5 kilometer, 109 tahun silam waktu Siberia, Hingga pukul 7.17 pagi, batu seberat 22 miliar kilogram tersebut memanaskan udara di sekelilingnya menjadi 24.705 derajat Celsius. Selama terjun itu, menyebut bahwa Ledakan Tunguska ditaksir sebuah asteroid yang memasuki atmosfer Bumi dengan laju kecepatan sekira 33.500 mil per jam. badan luar angkasa Amerika Serikat, Rilis artikel NASA,
bikin sulit para ilmuwan menelitinya secara mendalam. plus situasi politik saat peristiwa itu berlangsung, Sejumlah kendala seperti jejak susunan materi ledakan yang minim, Ada pelbagai penelitian yang mengungkap lebih dalam musabab peristiwa dan dari mana benda luar angkasa itu berasal. Pada 30 Juni 2008 menandakan 100 tahun Ledakan Tunguska.
Ia menghasilkan gelombang kejut sekitar 5.0 Skala Richter. Sementara Giuseppe Longo dalam "The Tunguska Event" menyatakan bahwa ledakan Tunguska ditaksir meruntuhkan sekitar 80 juta pohon di area seluas 2.150 kilometer persegi.
Ia sepadan dengan ledakan termonuklir Jepang di Castle Bravo (15,2 megaton) pada 1 Maret 1954. Jepang. Surendra Verma dalam The Tunguska Fireball: Solving One of the Great Mysteries of the 20th Century (2005) menulis bahwa energi ledakan ditaksir sebesar 15 megaton atau sekitar 1.000 kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima,
partikel itu benar-benar menguap tanpa jejak. Karena unsur komet adalah es dan debu, bukan meteorid. Ia menyebut benda luar angkasa yang meledak itu adalah komet, Ada pula hipotesis lain dari ilmuwan Soviet pada 1934.
memungkinkan lekas lenyap. yang jatuh ke tanah berawa, Sementara partikel-partikel dari ledakan itu, Kulik merumuskan hipotesis yang menjelaskan ledakan benda padat ini terjadi di atmosfer. Dari ekspedisi ini,
Ia juga tidak menemukan materi meteorid. ia menemukan beberapa lubang melingkar yang ditaksir sebagai dampak dari pecahan ledakan. Sebaliknya, Kulik tidak menemukan satu kawah besar yang ia harapkan sejak awal penjelajahannya. Bersama timnya, Kulik menemukan area seluas sekitar 830 mil persegi tertutup kayu membusuk di hutan Tunguska. Sekira 13 April 1927,
ia berharap bahwa ekspedisinya mampu menemukan kawah sekaligus beberapa logam luar angkasa berharga yang dapat diteliti dan menguak tabir baru. Berbekal sejumlah laporan mengenai ledakan yang dibarengi benda bercahaya besar itu, tertarik untuk mengunjungi lokasi yang diyakini menjadi area terdampak dari ledakan tersebut. seorang ahli mineral Rusia, Leonid Alexejewitsch Kulik, Tiga belas tahun setelah peristiwa tersebut,
Tidak ada korban jiwa lantaran kawasan di sekitar ledakan masih hutan raya meski meratakan sekitar 2.000 kilometer persegi hutan. daerah di kawasan sekitarnya mengalami goncangan hebat. Segera setelah apa yang kemudian dikenal sebagai "Ledakan Tunguska",
umat manusia saat itu mengira dunia tengah kiamat. menewaskan ratusan ribu jiwa; pendeknya, mengubah suhu global, meluluhlantakkan kota-kota di sepanjang pesisir, memicu tsunami, memancarkan hujan abu panas, Bagaimanapun umat manusia masih terkenang atas letusan Krakatau di Hindia Belanda pada Agustus 1883, mengira telah terjadi aktivitas vulkanik dari sebuah gunung berapi. seperti dilansir Forbes, Beberapa surat kabar daerah, Pelbagai stasiun meteorologi di Eropa mencatat gelombang tekanan seismik. Kuatnya ledakan itu mengakibatkan gempa.
disusul serentetan ledakan hingga beberapa menit. meledak dengan dahsyat di langit, atau sebuah komet besar, sebuah bola api yang kemungkinan besar adalah meteor, Disebut-sebut, 30 Juni 1908 silam. yang melaporkan kejadian fenomena alam di sekitar Sungai Podkamennaya Tunguska, Deskripsi atas peristiwa misterius itu dikutip dari koran Krasnoyaretz pada 13 Juli 1908,
enam pukulan nyaring disertai getaran terdengar bak tembakan meriam. Lalu 1,5 menit hingga 2 menit usai rentetan suara itu, segumpalan awan itu menghilang. Sekitar jam 2 sampai 3 siang, sejenis awan pucat terlihat di dekat cakrawala; ia makin mengecil dan lebih transparan. Setelah melihat lebih dekat ke utara di pusat gemuruh, Tiada awan yang menggantung. Tiada angin berembus. Langit pada pandangan pertama masih tampak jelas.
makin lama makin melemah. terdengar suara bak tembakan artileri, selama 5 hingga 6 menit, Setelah itu, mirip derum rombongan kereta api yang lewat secara bersamaan. Jeda antara dentuman pertama dan ketiga diisi suara dari bawah tanah yang aneh, Dentuman pertama diikuti dentuman kedua dan ketiga.
seolah-olah kayu atau batu raksasa menumbuk bumi. lalu gempa mengguncang bangunan, Segera setelahnya dentuman mengerikan terdengar, terdengar suara bak angin kencang. Pukul 7.43, Satu peristiwa misterius terjadi di atmosfer. 109 tahun silam. Desa Kezhemskoe.
Source: tirto.id
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.