(Try Reza Essra/AntaraNews) demikian AFP. dengan mengatakan bahwa pengadilan gagal menetapkan bahwa bayi tertukar di rumah sakit tersebut, Otoritas kesehatan setempat berencana untuk mengajukan banding atas keputusan itu,
baru sekitar 30 perempuan yang sudah melakukan tes dan belum ditemukan kecocokan. Sejauh ini,
Hal tersebut berlanjut meskipun rumah sakit tahun lalu membuka program tes DNA gratis bagi 200 perempuan yang lahir di sana di hari yang sama berserta ibu mereka.
sementara korban yang satunya tidak tahu bahwa dia dibesarkan oleh orang lain. Doris Gruenwald masih belum mengetahui siapa orangtua biologisnya,
serta biaya dari pasangan yang membesarkannya. Memutuskan adanya "kelalaian besar," pengadilan memberikan ganti rugi 30.000 euro atau sekitar Rp446,6 juta masing-masing untuk Doris dan Evelin Gruenwald berserta suaminya,
dipertemukan dengan sang anak. yang baru pulih dari operasi caesar, memutuskan bahwa pertukaran itu terjadi dalam waktu 20 jam antara kelahiran dan saat ibunya, pengadilan menolak klaim tersebut, Akan tetapi,
menyatakan bahwa ada kemungkinan itu terjadi di kemudian hari dan di tempat lain. meragukan apakah dia tertukar di sana, University Hospital Graz, klinik tersebut, Namun,
"Seluruh tubuh saya bergetar… Seolah-olah tanah di bawah kaki saya hilang," katanya kepada harian Krone tahun lalu.
baru diketahui setelah cek darah rutin ketika dia berusia 22 tahun bahwa dia bukan anak biologis dari pasangan yang selama ini dia kira sebagai orangtuanya. lahir pada 1990, Doris Gruenwald,
Seorang petugas kesehatan Austria diperintahkan untuk membayar ganti rugi 90.000 euro atau sekitar Rp1,34 miliar atas insiden tertukarnya dua bayi hampir 30 tahun lalu.
Source: Liputan6.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.