™ Inilah Alasan Lelaki di Seluruh Dunia Mulai Kehilangan Teman di Usia 20-an

Jannet Juni 26, 2017
Inilah Alasan Lelaki di Seluruh Dunia Mulai Kehilangan Teman di Usia 20-an
Ilustrasi oleh Dan Evans.

 

Sulit untuk menemukan waktu yang pas." atau mereka yang sibuk. tapi sekarang entah saya yang sibuk, Saya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bertemu teman-teman lama, saya biasanya ngobrol dengan pacar. Kalau saya mau curhat serius, Saya hanya masih bertemu segelintir teman dekat saja. dan saya mengerti itu. Mungkin memang ini karena umur yang bertambah, Tidak ada lagi yang mempunyai waktu untuk bersenang-senang. Orang mulai hidup lebih individualistis dan membangun karir dan masa depan masing-masing. semuanya mulai berubah. Tapi di ujung umur kepala dua, rasanya rasa senang tidak akan pernah habis. Di titik itu, saya selalu keluar nongkrong bareng teman di akhir pekan—ketemu setiap saat. Di pertengahan 20-an, Hingga sekarang saya masih berhubungan dengan mereka. dan langsung bekerja di lingkungan dengan banyak orang seumuran. "Saya gak sempet kuliah,

30 Michael,

jadi saya senang nongkrong dengan dia untuk kabur dari masalah." dia orangnya kocak banget, Tapi di lain sisi, jadi saya tidak ngobrolin hal-hal yang kelewat pribadi dengan dia. Salah satu teman terdekat saya agak bermasalah secara emosional, ada beberapa orang yang bisa dijadikan teman ngobrol. Kalau saya ada masalah serius, Tapi sekarang saya udah gpp. dalam dua tahun pertama saya sering kesulitan melawan rasa kangen akan momen-momen seperti ini. Setelah lulus, kebanyakan waktu nganggur dihabiskan dengan basian mabuk akibat minum alkohol murah. Di kampus, saya berusaha bertemu mereka sesering mungkin. Tapi selain itu, nanti tidak lama kemudian saya dapat banyak text jahat bertubi-tubi. Kalau saya berusaha mengenalkan cewek baru ke dalam lingkaran, ada mantan pacar. dalam lingkaran pertemanan saya, Cuman yang awkward, tapi saya masih ngobrol dengan dia setiap hari. Teman dekat saya dari kampus ngejar cewek ke Selandia Baru, biarpun beberapa sudah pindah ke luar negeri. "Saya memiliki sahabat inti dari tahun pertama kuliah yang masih berhubungan,

28 Colin,

Sedih rasanya. Jadi sulit untuk mempunyai waktu atau energi untuk merencanakan nongkrong dengan teman. dan ini sudah tidak aneh. Kadang-kadang di malam hari pun saya harus melakukan conference call, Gak ada waktu lagi untuk melakukan hal lain. saya berusaha berolahraga. Kalau saya lagi nganggur, Semuanya terasa rutin. Tapi memang sulit untuk mencari waktu untuk nongkrong. tidak ada lagi yang tidak bisa kami bahas. Banyak dari mereka telah melalui masa-masa berat dan setelah membahas masalah-masalah berat hidup, Mereka adalah pendukung utama saya. di acara bachelor party atau pernikahan. Saya biasanya bertemu mereka sekitar 5 minggu dalam setahun, tapi saya jarang bertemu mereka—agak paradoks ya. Teman-teman terdekat saya adalah teman dari SMA, Saya sudah tidak mau melakukan hal-hal bodoh yang kami biasa lakukan. Sekarang saya tidak berteman dengan banyak teman dari era tersebut karena teman-teman dari era tersebut tidak cocok dengan saya yang sekarang. Dulu saya masih serba negatif. tapi dulu saya sosok yang berbeda. "Saya masih punya tiga atau empat teman dari kuliah,

26 Ben,

Dia mungkin satu-satunya teman yang saya percayai dengan curhatan-curhatan pribadi. Saya punya seorang teman lama yang saya kenal semenjak 3 tahun dan saya temui beberapa kali setahun setiap dia datang ke London. saya akan bawa ke pacar—kecuali masalahnya tentang dia. Kalau saya ada masalah serius, Tapi ini bagus kok—saya sudah menemukan beberapa orang yang akan menjadi teman akrab dalam jangka waktu yang lama daripada harus mempertahankan hubungan dengan orang-orang yang saya tidak suka. atau terpaksa nongkrong dengan rekan-rekan kerja yang sudah mempunyai anak. tapi sekarang saya hanya nongkrong dengan 3 orang dari kampung halaman, Dulu zaman sekolah saya sering berusaha menjadi bagian dari banyak kelompok pertemanan, saya mulai berhenti sok ramah terhadap orang-orang yang tidak cocok dengan saya. Seiring bertambah umur, dan beberapa teman ngobrol WhatsApp yang tidak pernah saya temui langsung. Ada sekitar 3 teman yang saya temui secara reguler, tapi kesamaan yang kami miliki hanyalah tempat bekerja. Mereka semua baik, dan ini agak menyedihkan. kebanyakan orang yang saya temui adalah rekan kantor, Semenjak saya mulai bekerja tahun ini, tapi gak cocok buat ngobrolin masalah kehidupan yang serius. Yang lainnya adalah bagian dari kelompok minum-minum bareng, hanya ada 2 orang yang benar-benar cocok dengan saya di kampus. Jujur, "Saya lulus dengan gelar S2 Juni lalu.

24 Stefan,

Mereka sudah seperti keluarga sendiri." saya banyak curhat hal-hal yang sangat pribadi. Kala itu, saya memiliki dua teman baik untuk ngobrol tentang apa saja.Mereka membiarkan saya tinggal di rumahnya selama sebulan ketika saya masih kesulitan mencari tempat tinggal sendiri. Sekarang, saya tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain karena terlalu minder. Ketika remaja, Ini akhirnya berubah karena saya mulai semakin pede ngobrol dengan orang lain. saya tidak punya teman sama sekali. Ketika berumur 16 tahun, saya banyak menemukan banyak teman baru. Tiga tahun terakhir, jadi saya biasanya ketemu mereka di dalam moshpit. Sembilan puluh persen teman saya doyan pergi ke gig hardcore punk, jadi kalau lagi nganggur saya berusaha nongkrong dengan teman-teman apabila sempat. Saya bekerja empat atau lima hari seminggu, Saya memiliki sekitar 6 atau 7 teman dekat dan tinggal bareng dengan beberapa teman baru. Saya pasti akan terkucil karena gak suka gitu-gituan. saya males. tapi berhubung banyak anak kuliah kerjanya mabuk-mabukan dan nyoba-nyoba substansi, Mungkin saya akan mempunyai lebih banyak teman kalo saya masuk kuliah, "Saya langsung mulai kerja setelah lulus SMA.

21 Tom,

Kami sudah melalui banyak hal bersama." tapi temen-temen dari sekolah sudah teruji dan terpercaya. Gue ada juga temen dan kenalan dari kantor dan dunia olahraga, jadi lebih mudah untuk mengerti. Gue mendingan ngobrol sama temen dibanding keluarga karena mereka cenderung mengalami masalah serupa, Mereka juga sering curhat ke gue tentang hal-hal pribadi. jadi kita bisa ngomongin apa aja. Gue lumayan terbuka dengan mereka semua, dan beberapa gue kenal dari SD. Kami semua satu SMA, tapi ada juga cewek. Gue lumayan beruntung punya lingkaran sosial berisikan 7 atau 8 orang—kebanyakan cowok, dan bukan temen kuliah. gue sempet curhat ke temen-temen SMA yang lebih akrab, Pas hubungan dengan pacar lagi bermasalah, Setelah itu gue kerja on and off. gue akhirnya keluar. tapi karena hubungan dengan pacar lagi ambruk, "Gue sempet kuliah tahun pertama D3,

19 Matt,

soal hubungan mereka dengan sohib kental yang belakangan ga dekat lagi. Berikut kesaksian enam lelaki dalam fase kehidupan berbeda-beda, Jadi apa yang sebetulnya terjadi dalam hubungan pertemanan seiring kita bertambah tua?

atau dipecat dari pekerjaan—di saat-saat seperti inilah teman baik sangat dibutuhkan." menjadi seorang ayah, isu dengan pacar/partner, seperti kehilangan seseorang, mengatakan: "Banyak lelaki yang kami wawancari tidak menyadari betapa dangkalnya hubungan pertemanan mereka sampai mereka akhirnya menghadapi tantangan hidup yang berat, kepala Movember UK, Sarah Coghlan,

kecemasan dan bahkan bunuh diri. dan beresiko mengakibatkan depresi, Penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa tidak memiliki banyak sahabat akrab dapat mempengaruhi kesehatan lelaki dalam jangka panjang, Ini bisa menjadi masalah serius di masa depan.

dan 9 persen mengatakan tidak ingat kapan terakhir kali mengontak teman mereka. Lebih dari 25 persen lelaki mengaku ngobrol dengan teman kurang dari sekali dalam sebulan, Ini berarti sekitar 2.5 juta lelaki di Inggris. sebuah polling YouGov yang dijalankan oleh Movember Foundation menemukan bahwa 12 persen lelaki di atas umur 18 tahun tidak memiliki satupun teman akrab yang bisa menjadi tempat curhat masalah kehidupan yang serius. November ini,

membuat kita sadar betapa sendiriannya kita di dunia ini. banyak wajah-wajah akrab yang semakin terasa jauh, ketika tekanan dari dunia kerja mulai mengetok pintu, Biarpun banyak dari kita tergolong sosial di zaman sekolah dan kuliah,

banyak lelaki mulai menyadari mungkin ada alasan banyak serigala bekerja berkelompok. Seiring kita bertambah usia dan kehidupan mulai melempar banyak tantangan, atau sekedar makan makanan instant seorang diri di kos-kosan. menamatkan Fallout 4 sendirian di kamar, mencari pasangan seorang diri di Tinder, Memiliki ambisi pribadi besar di kantor, Cowok konon lebih suka melakukan apa-apa seorang diri.

berujung pada pudarnya persahabatan mereka. Para lelaki menceritakan kisah mereka bersahabat dengan teman-teman cowok di usia 19 hingga 30,


Source: VICE

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.