100 persen." saya sudah mati. Jika bukan karena musik, terutama untuk orang seperti saya. "Saya senang bisa melakukan apa yang bisa saya lakukan, Chester mengatakan,
yang mungkin takkan terlupakan terkait perjuangannya dalam hidup yang penuh depresi. tapi ada sebuah ucapan yang lontarkan kepada Rock Sound, Tragis memang,
pada Kamis (20/7) lalu. Amerika Serikat, Pria berusia 41 tahun itu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri di rumahnya di Los Angeles, pertarungan itu akhirnya membuat Chester menyerah. Sayangnya,
ia sebut turut membantunya melalui masa-masa gelap dalam hidupnya dan menjadi poin bagi dirinya untuk bertarung mengejar apa yang diinginkan. 'One More Light', Album baru Linkin Park, dirinya ingin menikmati momen-momen menjadi seorang ayah dan mempunyai teman. Ia mengungkapkan,
Saya ingin menikmati pekerjaan saya," terang Chester. Saya ingin mencintai orang-orang dalam hidup saya. Saya ingin memiliki hubungan yang baik. Dan saya memilih untuk bertarung mengejar yang saya inginkan. "Saya bisa menyerah dan mati atau bertarung untuk apa yang saya inginkan.
ia mengaku ingin terus bertarung dengan masalah hidupnya. dalam sebuah wawancara lain dengan Mirror yang disebut sebagai yang terakhir, Anehnya,
yang berarti rekan band saya bisa menumpahkannya di dalam musik," ungkap Chester. Bagian besarnya adalah saya bisa bicara terbuka dan jujur dengan orang-orang dalam kehidupan saya, Saya merasa seperti ini masa yang buruk bagi saya sebagai manusia. Saya menghabiskan dua tahun itu untuk terus bertahan. ada banyak hal dari kehidupan pribadi saya yang membuat saya gila. 2016, "Selama 2015,
ia masih membicarakan mengenai masalah pribadi yang membebaninya. Bahkan hingga 2017, perjuangannya masih terus berlanjut dan tak pernah usai. Bertahun-tahun setelah wawancara itu,
Benar-benar mengerikan." Saya bisa jadi mati. Saya bisa sangat mudah berubah dan tak jadi orang yang sekarang sedang duduk di sini. "Saya ingin bunuh diri. Kemudian ia melanjutkan,
dalam wawancara dengan Kerrang pada 2009. Saya bisa mabuk hingga ke titik saya tak bisa keluar rumah dan tak 'berfungsi' normal," ujar Chester, "Saya merasa usaha saya sebelumnya sia-sia.
termasuk pernikahan pertamanya. pada akhirnya ia tidak bisa menahan diri ketika sedang mengalami masa-masa buruk, Tapi,
padahal pada 2006 silam ia sempat mengikuti rehabilitasi. Upayanya untuk berhenti mabuk-mabukan terus menemui kegagalan, masalah utama masih dialaminya dalam ketergantungan alkohol. Meski ia berhasil menghentikan kebiasaannya mengkonsumsi narkoba,
Saya merasa memiliki lebih bisa mengendalikan sekitar saya ketika saya terpengaruh obat atau mabuk," jelasnya. "Saya merasa lebih percaya diri ketika saya sedang 'high'. ia mulai mengenal obat-obatan terlarang yang kemudian menjadi kebiasaan yang sulit dikendalikan. Saat memasuki masa remaja,
Sabtu (22/7). seperti dikutip dari NME, saya gemetar ketakutan," ujar Chester, ketika semua hal buruk itu menimpa, ketika saya dilecehkan, Jika saya mengingat kembali saat saya kecil, 'Ini tidak apa-apa'. Sebagai anak broken home membuat saya berpikir, "Pelecehan itu dilakukan orang-orang di sekitar saya.
tapi bukan dari keluarganya. yang dilakukan orang-orang dekat, Chester muda pernah mengalami pelecehan seksual, Chester merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dan merupakan anak dari seorang perawat serta polisi yang bercerai ketika ia masih berusia 11 tahun.
hingga kegelapan hidupnya. ketakutan, mulai dari depresi, Chester juga mengungkapkan konten lirik yang ia buat memang berdasarkan apa yang dirasakannya, Sang vokalis beberapa kali mengungkapkan ke media terkait perjuangannya melawan itu semua.
dan bahkan sudah pernah memikirkan untuk bunuh diri di masa lalu. hingga pelecehan seksual saat masih remaja, alkohol, Ia sering bercerita tentang masalah-masalahnya dalam melawan ketergantungan narkotika,
Chester diyakini memilih langkah itu akibat depresi dan tekanan batin yang dialaminya sejak lama. yang memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri menjadi kabar yang memilukan bagi para penggemar musik di seluruh dunia. Chester Bennington, Kisah tragis vokalis Linkin Park,
Source: kumparan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.