™ Kevin-Marcus dan Kelahiran "Mourinho" di Bulu Tangkis

Jannet Juni 09, 2017
Kevin-Marcus dan Kelahiran "Mourinho" di Bulu Tangkis
Ekspresi kemenangan pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo menjuarai All England 2017 setelah mengalahkan pasangan ganda China Li Junhui/Liu Yuchen di Birmingham, Minggu (12/3). FOTO/http://badmintonindonesia.org

Kevin-Marcus?
Iya kan, selalu saja dibutuhkan tokoh antagonis seperti Mourinho agar membuatnya seru. Dan dalam kisah drama,

melainkan juga untuk seluruh dunia. Hal baru agar bulu tangkis bisa jadi drama tidak hanya bagi orang-orang Asia dan beberapa orang Denmark saja, tapi narasi-narasi yang akan jadi dongeng dalam dunia bulu tangkis. Citra yang tidak melulu soal teknik di atas lapangan, Harapannya agar Kevin-Marcus tidak hanya dikenal karena prestasi tapi juga akan terus diingat karena punya citra lain yang melekat.

tentu jadi harapan besar bagi pecinta bulu tangkis tanah air. Usianya yang masih muda dengan bimbingan Marcus yang lebih berpengalaman, Gelar juara ketiga berturut-turut dan peringkat satu dunia tentu saja adalah prestasi besar bagi Kevin.

Atraksi yang membawa Kevin-Marcus meraih juara di Malaysia Open 2017. Setidaknya dua kali Kevin melakukannya dan menghasilkan poin-poin krusial di game kedua dan di rubber game. yakni backhand smash. untuk ke sekian kalinya Kevin mengeluarkan pukulan yang lekat sekali dengan citra Taufik Hidayat, Di momen inilah,

kadang harus berlari mundur bersiap di garis belakang menerima pukulan smash. Keadaan jadi sangat menyulitkan langkah-langkah Haifeng-Zhang karena kadang harus mengejar pukulan di dekat net, pasangan Indonesia ini begitu dominan. Memainkan kombinasi smash dengan drop shoot, Kevin-Marcus lalu bermain habis-habisan. Di babak rubber game,

“Kami juga sudah lelah dan memutuskan untuk habis-habisan di game ketiga,” jelas Marcus.
terlihat benar Kevin sudah menyerah dan lebih memilih mempertahankan stamina untuk babak penentuan. Bahkan di poin penentuan terakhir, Haifeng-Zhang segera merebut game kedua dengan perolehan angka sama persis dengan game pertama. Dengan pertahanan yang luar biasa,

“Kami sedikit terkejut di game kedua pasangan Tiongkok mulai bertahan,” kata Marcus.

Ada bakat alami dari mereka untuk tidak begitu saja mudah dikalahkan. namun keduanya membuktikan bahwa bulu tangkis bagi Tiongkok sama seperti sepakbola bagi Brasil. Sekalipun Haifeng dan Zhang adalah pasangan yang baru beberapa bulan main bersama, Arah permain berbalik. tanda-tanda itu malah tidak terlihat. Di game kedua,

Kemenangan 21-14 di game pertama seolah jadi tanda hetrik super series ganda putra nomor satu dunia ini akan berjalan lancar. yang satu ahli dalam permainan di depan net. Yang satu punya kemampuan smash yang mumpuni, Pasangan yang saling melengkapi satu sama lain. Tontonan yang mengingatkan kita akan gaya main Ahsan-Hendra. Smash keras Marcus yang selalu bisa dikembalikan akan diselesaikan dengan tipuan kecil Kevin. kombinasi kekuatan Marcus dengan trik-trik Kevin berhasil mengalahkan Haifeng-Zhang. Di game pertama,

sama sekali tidak terpengaruh. Haifeng yang sudah jadi atlet saat Kevin masih bocah, Walau bagaimanapun juga pengalaman yang kemudian bicara, hal itu tidak berarti sama sekali. Sayangnya, Beberapa kali Kevin kedapatan melakukan pukulan yang mengarah kepada tubuh lawan. Kevin bukannya tidak berusaha memancing emosi Haifeng. Artinya sudah ada 16 kali poin yang dibagi rata untuk keduanya. keadaan sudah 8-8. Tidak sampai 20 menit pertama saja, Pertarungan pun jauh dari intrik dan benar-benar permainan adu taktik maupun strategi.

atau Mohammad Ahsan. Hendra Setiawan, seperti Markis Kido, Dia adalah lawan seimbang bagi senior Kevin-Marcus, Atlet ini sangat berpengalaman. Haifeng adalah salah satu legenda hidup bagi ganda putra Cina. Maklum, Kevin-Marcus tentu tidak bisa sembarangan mempermainkan mental lawannya ini. Menghadapi Fu Haifeng,

Kevin beberapa kali mampu mengubah keputusan arah pukulan pada detik-detik terakhir raketnya mengenai shuttlekock. Saat menghadapi Fu Haifeng dan Zhang Siwei di final Malaysia Open, Pergerakan engkel tangannya luar biasa dalam pertarungan jarak dekat. Permainannya di depan net juga mengundang decak kagum. Kevin tidak hanya jago untuk urusan pertarungan mental.

jauh lebih kesal daripada sebelumnya. Bahkan mungkin, Tak pelak Tan maupun Goh tambah kesal melihat hal tersebut.

wasit langsung mengizinkannya. Sementara saat Kevin meminta pergantian, Kevin mengambil shuttle-kok dengan santai lalu menghampiri asisten wasit untuk minta pergantian shuttle-kok—hal yang dari tadi diminta oleh pasangan Malaysia tapi ditolak oleh Kevin. Merasa lawan sedang memancing emosinya, Yakni sengaja melempar ke arah yang jauh saat tangan Kevin memintanya. namun caranya tidak cukup simpatik. Setelah berdebat cukup panas akhirnya pasangan Malaysia memberikan shuttlekock kepada Kevin,

Karena saat itu servis akan dimulai oleh Kevin maka hak Kevin untuk memutuskan shuttlekock diganti atau tidak. Hanya saja biasanya wasit akan memprioritaskan kepada pemain yang akan melakukan servis. keputusan mengganti shuttlekock memang ada di tangan wasit. Sesuai peraturan,

keadaan shuttlekock jelas baik-baik saja. Artinya, dan selama dua kali permainan belum sekalipun pasangan Malaysia mampu memukul kembali servis Kevin. suthhlekock baru saja diganti, Padahal di permainan sebelumnya,

Tan dan Goh kemudian berusaha mengulur waktu—sambil berusaha memancing emosi Kevin tentu saja—dengan meminta pergantian shuttlekock. Protes tidak diterima wasit, Kevin yang sudah tidak sabar meminta shuttlekock dengan baik-baik. Tan dan Goh memprotes keputusan wasit sambil tetap membawa shuttlekock. Karena kesal,

apa yang dilakukan Kevin illegal karena memukul shuttlekock di atas dada—meskipun wasit tidak merasa ada yang dilanggar dari servis Kevin. Bagi mereka, Tan dan Goh begitu kesal karena servis Kevin berkali-kali melewati kepala pasangan Malaysia dan selalu berbuah poin untuk Indonesia.

Saat itu shuttlekock masih di tangan pasangan Malaysia. pasangan Malaysia meminta shuttlekock diganti setelah permainan berahir untuk poin pasangan Indonesia. Dalam tensi tinggi, Bertemu saat India Open 2016 pada babak semifinal.

Shem. Tan Wee Kiong dan Goh V. Seperti yang terjadi dengan ganda putra Malaysia, Tidak jarang mereka juga mendapatkan serangan mental dan sayangnya Kevin bisa melakukan serangan balik yang malah jauh lebih merugikan lawan. Kevin dan Marcus tidak melulu sebagai pihak ofensif dalam pertarungan mental di bulu tangkis.

Kevin-Marcus dan Kelahiran "Mourinho" di Bulu Tangkis
Infografik Ganda Putra

Terutama oleh bocah yang 8 tahun lebih muda darinya. ia belum pernah dikalahkan dengan bumbu pertarungan mental seperti itu. karena sekalipun kalah, Wajar saja Conrad kesal, dengan terbuka meminta Kevin lebih bisa menaruh respek kepada lawan. lawan Kevin di final All England, bahkan Conrad, Usianya yang baru 21 tahun memang terkesan arogan,

Kevin memang jagonya untuk urusan ini. Gestur meminta lawan menutup mulut saat mendapatkan poin atau sekadar berjalan sambil menatap tajam mata lawan saat berhasil menyelesaikan permainan dengan smash keras. Menjadi pemandangan yang lumrah saat Kevin seolah-olah berusaha menyambar shuttlecock dan mendadak melepaskannya begitu saja karena sudah yakin benar bahwa laju shuttlekock pasti akan keluar.

Kevin cenderung di atas angin saat harus bermain mental dengan lawan. Dalam kondisi itulah, Kesalahan dalam sepersekian detik maupun kekeliruan akurasi beberapa mili saja bisa menentukan kalah atau menang. permainan yang mengandalkan gerakan refleks secepat kilat ini tentu saja mudah jadi lepas kendali. Dalam tensi pertandingan yang tinggi,

pada laga final dan semifinal All England bulan Maret lalu. Li Junhui dan Liu Yuchen, dan ganda putra Tiongkok, pasangan Mads Conrad-Mads Kolding, Kevin sudah membuat “masalah” dengan ganda putra Denmark, dalam tahun ini saja, Paling tidak, harus diakui memang suka sekali memancing emosi dan memprovokasi lawan. Kevin Sanjaya, di samping punya kemampuan yang luar biasa, Seperti Mourinho,

Sama seperti yang dilakukan Mourinho pada dunia sepakbola. Gestur yang memancing emosi sampai gerak-gerik yang menyebalkan. Atlet kelahiran 2 Agustus 1995 dalam tiga super series ini hampir selalu meninggalkan kesan tak simpatik dari lawan-lawannya. Namun Kevin punya cerita yang lain.

Jepang dengan ganda putri Yuki Fukushima dan Sayaka Hirota. Tiongkok di ganda campuran dengan pasangan Zheng Siwei dan Chen Qinchen, Kevin dan Marcus membawa pulang gelar yang dibagi rata antar tiga negara.

malam lalu (10/4). Sarawak Malaysia, dan kini melengkapinya dengan hattrick super series berturut-turut dengan menjuarai Malaysia Open 2017 di Stadion Perpaduan, Pasangan muda yang menarik perhatian setelah menjuarai All England Open Super Series Premier 2017 ini mempertahankan gelar di India Open Super Series 2017, pasti akan mengiyakannya. dan saya berani jamin pasangan ganda putra terbaik Indonesia saat ini, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tanyakan itu pada Jose Mourinho,

Siapa bilang bulu tangkis tidak butuh drama?


Source: tirto.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.